Karun Meninggalkan Agama Karena Harta

REDELONG, suryaindonesianews.com
"Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas. Apabila melihat dirinya serba cukup. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu)." Demikian bunyi Qur'an Surat Al-'Alaq ayat 6-8, pada Khutbah Jum'at 9 Maret 2018 lalu, yang disampaikan oleh Tengku Mulie Bahgie, salah satu imam Hafidz yang ditempatkan di Masjid Babussalam, Bener Meriah.
Dalam khutbahnya ia menyampaikan, ada salah seorang hamba Allah yang meninggalkan agamanya, karena terlalu mencintai harta benda dunia. Setiap detiknya, hati dan pikirannya telah ternoda oleh emas dan harta lainnya.
Ia adalah saudara Nabi Musa a.s, yang bernama Karun. Kitab taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s, telah tersusun dan tertanam rapi dalam benak Karun disetiap sisi kehidupannya. Bagi ia, semua isi kitab taurat sudah diluar kepala.
"Namun sayang, anak paman Nabi Musa a.s, Karun telah tergoda akan harta dunia. Ia lebih mencintai harta dunia, yang sifatnya sesaat saja," kata Tgk Bahgie.
Ia menjelaskan lagi, ketaatan Karun terhadap perintah agamanya, semuanya terkecoh dengan hadirnya akan harta yang dimilikinya. Kehadiran harta yang diberikan kepadanya, harus membuat Karun diwarnai fitnah dunia, karena terlena dibuat oleh nafsunya.
"Karun lupa dengan kitab Tauratnya. Dalam pikirannya, Ia terus diselimuti dengan emas, bagaimana caranya sesuatu bisa menjadi emas," terangnya.
Bahkan, lanjutnya, Karun saudara Musa a.s itu lupa dengan agama Allah. Dalam pikirannya selalu dibayangi oleh harta benda dunia yang di milikinya.Tidak hanya itu, Karun yang dulunya taat akan agama, kini ia membenci bagi siapa saja yang mengajaknya pada jalan kebaikan kepada agama Allah SWT.
Namun karena kesombongannya dan tidak mau bertaubat kepada sang pencipta, akhirnya ia ditenggelamkan kebumi bersamaan dengan seluruh hartanya.
Kesombongan dalam diri Karun yang telah dimakan oleh bumi, datang pula kepada manusia sombong lainnya diatas bumi. Keberadaan dirinya angkuh dan merasa bahwa dirinya adalah penguasa jagat raya. Tgk Bahgie mengutarakan bahwa orang tersebut adalah Fir'aun.
Kehadiran Fir'aun kepermukaan bumi ini juga membuat dirinya angkuh dan sombong, hingga ia merasa kuat dan mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan. Semua apa yang telah terjadi pada masa Fir'aun, ujian dan segala kekuasaan Maha Pencipta, Fir'aun tidak mengakui bahwa cobaan tersebut adalah ujian darin Allah, yang disampaikan melalui Nabi Musa.
Namun apalah daya, kekuatan Fir'aun terpatahkan oleh kesembuhannya  sendiri, hingga ia bersama pengikutnya ditenggelamkan ditengah lautan.
Kesombongan dari Karun dan Fir'aun menjadi bukti sejarah. Keduanya telah  ditenggelamkan oleh kesombongan mereka sendiri. Karun ditelan oleh bumi bersamaan dengan hartanya, sedangkan Fir'aun ditenggelamkan ditengah laut Merah. Jasadnya ditemukan lagi, kemudian diabadikan oleh orang Mesir hingga awet sampai saat sekarang ini sebagai bukti sejarah yang lalu bagi sisa umat manusia saat ini.
Tgk Bahgie menerangkan bahwa, ujian yang amat besar bagi umat Nabi Muhammad Saw adalah lalainya dengan limpahan harta yang dimiliki. Harta membuat manusia tertipu. Hal tersebut ia jelaskan sesuai dengan hadis Rasulullah Saw.
"Sesungguhnya bagi setiap umat ada ujian. Ujian bagi umat ku adalah harta kekayaan". Dalam hadis yang lain tambahnya, "Cinta kepada dunia adalah sumber dari kesalahan,".
Dari hadis tersebut ia menerangkan bahwa, harta tidak  sepenuhnya menjadi milik manusia, dan juga tidak dibawa kepada alam akhirat. Orang-orang yang pandai, orang-orang yang cerdik adalah orang-orang yang sibuk mengumpulkan amal kebaikannya untuk akhirat.
"Sebagai umat Nabi Muhammad Saw, manusia tidak tertipu oleh harta dunia dan seisinya. Selain itu, manusia harus bisa bersabar dengan berlimpahnya harta, karena hal tersebut adalah ujian bagi manusia. Jika manusia tidak menggunakannya kepada jalan yang benar, maka manusia berada pada lubang kesalahan," tutupnya.kom/benermeriah
Share on Google Plus

About Surya indonesia

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar